Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Jenis Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia

Jika tulang sebagai alat gerak aktif dan otot sebagai alat gerak pasif dalam keadaan baik, gerak dapat terjadi dengan lancar. Akan tetapi, jika salah satu bagian tersebut mendapat gangguan, proses gerak pun akan terganggu. Berikut ini akan dijelaskan 3 (tiga) jenis gangguan pada sistem gerak manusia, yaitu sebagai berikut:


2 Jenis Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia


Gangguan dan Kelainan Pada Rangka Tubuh

Proses gerak dapat terganggu jika ada gangguan atau kelainan pada rangka tubuh. Gangguan atau kelainan tersebut dapat terjadi karena berbagai faktor. Misalnya, cacat bawaan sejak lahir, infeksi dan penyakit, serta kebiasaan sikap posisi tubuh yang salah. Berikut beberapa gangguan dan kelainan tubuh yang umum terjadi, antara lain:

1. Osteoporosis

Banyak sekali jenis penyakit yang memengaruhi tulang. Salah satu jenis penyakit tulang yang terkenal yaitu Osteoporosis. Ciri-ciri Osteoporosis ialah penipisan jaringan tulang yang membuat tulang menjadi melah, rapuh dan mudah patah. Banyak faktor yang menjadi penyebab Osteoporosis, di antaranya menopause, jarang berolahraga, kekurangan masukan kalsium, merokok, menggunakan obat-obatan steroid dan mengonsumsi alkohol.

2. Rakitis

Kurang mengonsumsi kalsium, fosfor dan vitamin D menyebabkan Rakitis. Penyakit tersebut ditandai dengan bentuk tulang yang abnormal dan kelainan bentuk rangka. Rakitis pada umumnya terjadi pada anak-anak. Sementara itu, kekurangan nutrisi tersebut, pada orang dewasa dapat menyebabkan kelainan dan pelembutan tulang yang disebut dengan Osteomalasia.

3. Osteomielitis

Osteomielitis ialah infeksi pada tulang yang disebabkan oleh bakteri, biasanya sejenis Staphylococcus, yang masuk ke dalam tubuh melalui luka, kemudian merusak jaringan tulang.

4. Reumatoid Artritis

Reumatoid Artritis ialah penyakit yang disebabkan oleh peradangan dan penebalan membran sonovial (penghasil cairan sinovial) yang diikuti oleh degenerasi tulang. Penyakit tersebut lebih banyak diderita oleh wanita daripada pria.

5. Patah Tulang

Patah Tulang ialah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Tulang dapat patah karena kecelakaan atau sebab lainnya. Patah tulang dibedakan menjadi patah tulang tertutup (fraktura sederhana) dan patah tulang terbuka (fraktura kompleks), para tulang berganda (fraktura berganda) dan patah tulang sebagian.


Jenis Patah Tulang


Pada tulang tertutup merupakan kondisi tulang yang mengalami retak atau patah, namun tulang tidak berubah posisi atau tulang tidak bergeser dari posisi awal sehingga tidak merusak otot ataupun kulit di sekitarnya. Patah tulang terbuka merupakan kondisi tulang yang mengalami retak atau patah, dimana posisi tulang akan berubah dari posisi yang seharunya sehingga akan merusak otot di sekitarnya, bahkan terkadang tulang tersebut dapat menembus kulit jika ujung tulang yang patah berbentuk runcing. Patah tulang berganda merupakan kondisi tulang mengalami patah atau retak pada beberapa bagian tulang, namun tulang masih dilindungi otot. Patah tulang jenis ini disebut dengan comminuted. Pada tulang sebagian merupakan patah tulang yang hanya terjadi pada sebagian saja. Patah tulang jenis ini disebut dengan greenstick.

6. Kifosis

Kifosis ialah gangguan pada ruas-ruas tulang belakang bagian atas yang terlalu menonjol ke belakang atau terlalu membungkuk.

7. Lordosis

Lordosis ialah gangguan yang terjadi pada bagian pinggang tulang belakang terlalu menekuk ke bagian depan.

8. Skoliosis

Skoliosis ialah gangguan pada tulang belakang yang mengakibatkan tulang belakang membengkok ke arah samping kanan atau kiri.

9. Sublukasi

Sublukasi ialah gangguan pada ruas-ruas tulang leher bagian belakang tertarik ke kanan atau ke kiri. Hal ini mengakibatkan posisi kepala tidak lurus, melainkan tertarik ke arah kiri atau kanan.

10. Goutartritis

Goutartritis ialah gangguan pada tulang yang mengalami peradangan akibat kegagalan metabolisme asa urat, sehingga menyebabkan penumpukan asam urat di daerah sendi dan sendi menjadi membengkak.

11. Osteoartritis

Osteoartritis ialah peradangan yang terjadi pada tulang akibat penipisan kartilago pada daerah persendian.

12. Dislokasi

Dislokasi ialah gangguan pada persendian tulang kerena sendi bergeser dari keadaan yang seharusnya.

13. Layuh Semu

Layuh Semu ialah salah satu penyakit yang diakibatkan karena adanya infeksi pada sendi menjadi kaku dan tidak dapat digerakkan. Penyakit layuh semu disebabkan oleh kuman sifilis yang menyerang daerah pemanjang tulang atau cakra epifisi sehingga tubuh menjadi lemas dan tidak bertenaga.


Gangguan dan Kelainan Pada Otot

Seperti tulang, otot pun dapat mengalami berbagai gangguan dan kelainan yang membuat proses gerak terganggu. Berikut jenis-jenis gangguan dan kelainan pada otot sebagai berikut:

1. Keseleo

Kesalahan gerak atau kecelakaan dapat menyebabkan terjadinya pergeseran ligamen yang ada di persendian. Hal tersebut menyebabkan tulang keluar dari posisinya. Keseleo ialah cedera yang umum terjadi yang menyebabkan ligamen terlepas dari tulang.

2. Mialgia

Mialgia ialah penyakit yang terjadi pada otot. Pada penderita mialgia, otot sakit karena adanya infeksi atau peradangan.

3. Distrofi Otot

Distrofi Otot ialah ditandai dengan terjadinya penyusutan pada otot. Penyakit ini diduga karena adanya faktor ginetik.

4. Atrofi

Atrofi ialah penyakit pada otot yang disebabkan oleh virus sehingga mengakibatkan ukuran otot mengecil dari keadaan sebelumnya dan kemampuan berkontraksinya menurun. Penyakit ini dapat menyebabkan saraf-saraf di sekitarnya menjadi rusak.

5. Kaku Leher

Kaku Leher ialah penyakit yang disebabkan karena adanya peradangan pada otot-otot di sekitar leher sehingga leher terasa kaku.

6. Hipertrofi

Hipertrofi ialah ukuran otot yang terlihat lebih besar dari ukuran pada umumnya. Hal ini dapat terjadi karena otot dilatih dengan mengangkat beban berat secara terus menerus.

Posting Komentar untuk "Jenis Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia"