Faring : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian
A. PENGERTIAN FARING
Faring adalah saluran berbentuk seperti tabung kerucut yang dimulai dari bagian belakang hidung dan rongga mulut sampai dengan bagian sebelum trakea (batang tenggorokan) dan esofagus (Tabung yang terhubun ke lambung). Bagian faring semakin menyempit dari awal ke akhir sehingga menyerupai sebuah corong Faring termasuk ke dalam bagian dari sistem pernapasan juga bagian dari sistem pencernaan. Kata faring berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynx yang artinya tenggorokkan. Faring umumnya memiliki panjang sekitar 12 - 15 cm.
Artikel Penunjang : Sistem Pencernaan Manusia
Artikel Penunjang : Sistem Pernapasan Manusia
PENGERTIAN, STRUKTUR DAN FUNGSI FARING |
B. FUNGSI FARING
- Faring berperan penting dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan, bahkan juga dalam proses berbicara (suara).
- Dalam sistem pencernaan, Faring berfungsi sebagai penyalur makanan dari mulut ke kerongkongan. Ketika makanan didorong ke belakang oleh lidah, maka saluran pernapasan akan menutup dan makanan akan masuk ke kerongkongan.
- Dalam sistem pernapasan faring berfungsi sebagai penyaring, pengatur tekanan dan juga dapat mengatur kelembaban udara yang masuk. Udara ini akan diteruskan ke batang tenggorokan (trakea).
- Proses pengeluaran suara, pada proses ini faring yang merupakan jalur masuknya udara dapat berperan signifikan. Udara harus terlebih dahulu melewati faring kemudian laring, barulah udara tersebut menggetarkan pita suara sehingga kita dapat berbicara.
- Faring juga dapat mengatur tekanan udara di telinga. Pada bagian awal faring terdapat saluran yang berhubungan langsung dengan telinga yang disebut tuba eustachius. Nah saluran ini berfungsi untuk mengatur tekanan udara antara lingkungan luar tubuh dengan lingkungan dalam telinga.
C. STRUKTUR FARING
Dinding faring disusun oleh 3 lapisan utama, yaitu :
- Lapisan Mukosa, bersifat kuat dan elastis, pada lapisan ini terdapat epitel yang memiliki sel goblet sebagai penghasil mukus (cairan kental). Mukus berfungsi melindungi dinding faring.
- Lapisan Fibrosa, merupakan jaringan yang kuat dan sedikit elastis. Jaringan ini disusun oleh serat kolagen.
- Lapisan Muskular (otot), Otot pada faring terdiri dari otot sirkular (melingkar) dan otot memanjang (Longitudinal). Kombinasi dari kontraksi kedua otot tersebut akan menggerakkan makanan ke bagian pencernaan selanjutnya.
D. BAGIAN –BAGIAN FARING
BAGIAN - BAGIAN FARING |
1. Nasofaring
Nasofaring adalah bagian faring yang terletak pada bagian belakang rongga hidung. Nasofaring merupakan satu – satunya bagian faring yang hanya dapat dilalui oleh udara, bagian faring lainnya dapat dilalui oleh udara maupun makanan. Nasofaring berasal dari dua kata, yaitu naso yang artinya hidung dan faring yang artinya tenggorokkan, oleh karena itu nasofaring juga dikenal sebagai Saluran Hidung – Tenggorok. Nasofaring memiliku ukuran lebar dan panjang masing – masing berkisar antara 2 – 4 cm. Pada nasofaring terdapat 2 struktur penting lainnya yaitu :
- Tuba Eustachius, merupakan struktur yang mengubungkan telinga tengah dengan nasofaring. Tuba eustachius berfungsi untuk mengatur tekanan udara antara lingkungan luar tubuh dengan bagian telinga. Tabung ini hanya akan terbuka ketika menelan, bersin, menguap, atau menggerakkan rahang pada posisi tertentu. 1/3 bagiannya ke arah telinga merupakan struktur tulang, sedangkan 2/3 lainnya ke arah nasofaring merupakan tulang rawan (lunak).
- Tonsil Adenoid (Faringeal), merupakan massa berlobus berupa jaringan limfoid yang terletak di bagian langit – langit mulut. Tonsil adenoid berfungsi untuk melawan bakteri atau organisme berbahaya masuk melalui hidung dan mulut, bagian ini juga dapat menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi.
Artikel Penunjang : Hidung : Pengertian, Struktur, Fungsi
2. Orofaring
Orofaring adalah bagian faring yang terletak di belakang rongga mulut. Orofaring dapat dilewati udara dan makanan sehingga berperan dalam sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Selain itu orofaring memiliki klep yang berfungsi mengatur makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan, klep ini disebut epiglotis. Klep tersebut dapat menutup saluran pernapasan (terbukanya saluran pencernaan) saat menelan makanan dan membuka saluran pernapasan (tertutupnya saluran pencernaan) saat proses bernapas. Pada bagian dinding lateral (kiri dan kanan)nya terdapat tonsil palatina yang merupakan massa jaringan limfatik, tonsil ini berfungsi untuk melindungi dari infeksi.
Artikel Penunjang : Mulut : Pengertian, Struktur, Fungsi
3. Laringofaring
Laringofaring adalah bagian paling akhir dari faring. Bagian ini juga dapat dilewati oleh udara dan makanan. Laringofaring dilapisi oleh sel epitel skuamosa berlapis. Laringofaring sering juga disebut dengan hipofaring. Laringofaring merupakan tempat pertemuan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan. Saat proses menelan makanan makan makanan tersebut memiliki “hak jalan” sehingga tertutupnya saluran pernapasan, karena itu kita tidak dapat menelan sambil bernapas.
Artikel Penunjang : Laring : Pengertian, Struktur, Fungsi
Posting Komentar untuk "Faring : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian"