Penjelasan Arti Lambang / Logo Kabupaten Mandailing Natal
Arti Logo Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara
Logo Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari 4 bagian :
Penempatan warna pada logo Kabupaten Mandailing Natal adalah sebagai berikut :
Perisai berbentuk jantung, warna hijau,
Payung warna kuning,
Bagas godang (rumah adat) berwarna hitam dan merah,
Tungku pohon karet berwarna coklat,
Pohon sawit berwarna hijau,
Gordang sembilan berwarna coklat hitam,
Perairan berwarna biru,
Hamparan sawah dan gunung,
Ikan berwarna kuning emas.
Pengertian warna :
Warna hijau melambangkan keagamaan (Islam),
Warna kuning melambangkan kemakmuran,
Warna merah melambangkan keberanian,
Warna hitam melambangkan kepahlawanan,
Warna biru melambangkan kesetiaan,
Warna putih melambangkan kesucian,
Warna coklat melambangkan kerukunan,
Pengertian logo Kabupaten Mandailing Natal dari perisai :
Payung melambangkan sebagai pelindung pada bulan Agustus 1945.
Bagas godang/Rumah adat melambangkan bahwa menyelesaikan permasalahan melalui musyawarah sesuai dengan kebudayaan setempat.
Tungku pohon karet melambangkan keuletan masyarakat untuk mengolah potensi wilayah.
Pohon sawit melambangkan kekayaan alam yang melimpah.
Gordang sembilan melambangkan alat kesenian yang bisa mempersatukan berbagai etnis.
Perairan melambangkan masyarakat yang agamis.
Hamparan sawah dan gunung Bukit Barisan melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
Ikan melambangkan bisuk dohot poda (kecerdikan dan nasehat) sebagai ciri khas bagi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal
Tujuh belas kuntum kapas, delapan lambang dalam lingkaran dan empat puluh lima butir padi menggambanrkan gambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiganya melambangkan kebhineka kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme dan membela keadilan serta kebenaran.
Burung walet melambangkan hemat dan bersehaja
Baca juga: Syarat Perpanjangan Paspor Terbaru
Logo Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari 4 bagian :
- Perisai Lambang Daerah
- Nama Daerah
- Pengapit Lambang Daerah
- Payung Kebesaran Adat
- Perisai, payung kebesaran adat, pengapit logo dan motto daerah yang dimaksud disusun sedemikian rupa sehingga nama daerah berada dalam perisai logo Kabupaten Mandailing Natal.
Penempatan warna pada logo Kabupaten Mandailing Natal adalah sebagai berikut :
Perisai berbentuk jantung, warna hijau,
Payung warna kuning,
Bagas godang (rumah adat) berwarna hitam dan merah,
Tungku pohon karet berwarna coklat,
Pohon sawit berwarna hijau,
Gordang sembilan berwarna coklat hitam,
Perairan berwarna biru,
Hamparan sawah dan gunung,
Ikan berwarna kuning emas.
Pengertian warna :
Warna hijau melambangkan keagamaan (Islam),
Warna kuning melambangkan kemakmuran,
Warna merah melambangkan keberanian,
Warna hitam melambangkan kepahlawanan,
Warna biru melambangkan kesetiaan,
Warna putih melambangkan kesucian,
Warna coklat melambangkan kerukunan,
Pengertian logo Kabupaten Mandailing Natal dari perisai :
Payung melambangkan sebagai pelindung pada bulan Agustus 1945.
Bagas godang/Rumah adat melambangkan bahwa menyelesaikan permasalahan melalui musyawarah sesuai dengan kebudayaan setempat.
Tungku pohon karet melambangkan keuletan masyarakat untuk mengolah potensi wilayah.
Pohon sawit melambangkan kekayaan alam yang melimpah.
Gordang sembilan melambangkan alat kesenian yang bisa mempersatukan berbagai etnis.
Perairan melambangkan masyarakat yang agamis.
Hamparan sawah dan gunung Bukit Barisan melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
Ikan melambangkan bisuk dohot poda (kecerdikan dan nasehat) sebagai ciri khas bagi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal
Tujuh belas kuntum kapas, delapan lambang dalam lingkaran dan empat puluh lima butir padi menggambanrkan gambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiganya melambangkan kebhineka kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme dan membela keadilan serta kebenaran.
Burung walet melambangkan hemat dan bersehaja
Baca juga: Syarat Perpanjangan Paspor Terbaru
Posting Komentar untuk "Penjelasan Arti Lambang / Logo Kabupaten Mandailing Natal"