Organisasi - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah suatu perkumpulan ang dilakukan oleh individu atau kelompok yang mempunyai tujuan, cara pandang, dan cara kerja yang sama untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama. Menurut (Mithzal,2009), organisasi adalah suatu unit yang setidaknya terdiri dari 2 orang yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau sasaran tertentu. Sedangkan menurut (Sutarto,1995), organisasi adalah kumpulan orang yang mempunyai proses pembagian kerja dan sistem kerja sama.
Artikel Penunjang : Peristiwa Proklamasi dan Terbentuknya NKRI
ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA |
B. PEMBAGIAN MASA PERGERAKAN NASIONAL
Masa pergerakan nasional ditandai dengan tumbuh atau lahirnya beberapa organisasi-organisasi pergerakan di Indonesia. Adapun pembagian masa pergerakan nasional adalah sebagai berikut :
Masa Pembentukan
Masa ini berlaku mulai tahun 1908-1920, adapun pada masa ini mulai tumbuh organisasi-organisasi pergerakan di Indonesia, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.
Masa Radikal/Masa Nonkooperasi
Masa ini berlaku setelah masa pembentukan, yaitu mulai tahun 1920-1930. Pada masa radikal ini mulai tumbuh beberapa organisasi-organisasi yang memiliki ideologi-ideologi sendiri sebagai suatu system. Yang termasuk organisasi yang lahir pada masa ini seperti Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI), dan Perhimpunan Indonesia (PI).
Masa Moderat/Masa Kooperasi
Masa ini berlaku mulai tahun 1930-1942. Pada masa ini tumbuh beberapa organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Selain itu, juga lahir organisasi-organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.
Artikel Penunjang : Pahlawan - Pahlawan Nasional Indonesia
C. ORGANISASI – ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
1. Budi Utomo
Organisasi Budi Utomo lahir pada tanggal 20 Mei 1908 dengan ketua dr.Sutomo. Organisasi ini berdiri atas gagasan dari mahasiswa-mahasiswa kedokteran STOVIA (School tot Opleideing van Indlandsche Aartsen) di Jakarta pada saat itu. Mereka mendirikan Budi Utomo dengan tujuan untuk memajukan pendidikan rakyat. Budi yang berarti tabiat atau perangai, dan Utomo yang berarti baik atau luhur. Jadi, Budi Utomo adalah suatu kumpulan yang berusaha mencapai sesuatu dengan baik.
Pada awalnya, dr.Wahidin Sudirohusodo berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk Studiefounds. Studiefounds bertujuan untuk menghimpun dana untuk pelajar-pelajar atau mahasiswa yang yang berprestasi, tetapi tidak mampu melanjutkan pendidikan. Akan tetapi, gagasan tersebut tidak tercapai, namun malah melahirkan Budi Utomo.
ORGANISASI BUDI UTOMO |
Tujuan organisasi Budi Utomo adalah :
- Memajukan pengajaran
- Memajukanb pertanian, peternakan, dan perdagangan
- Menghidupkan kembali kebudayaan
- Memajukan teknik industri
- Menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan, dan
- Mengumpulkan tunjungan untuk beasiswa anak sekolah
Pada mulanya, Budi Uotomo bukan merupakan organisasi politik, ini terlihat pada saat diadakannya Kongres yang pertama di Yogyakarta pada tanggal 3-5 Oktober 1908. Dalam kongres ynag dihadiri oleh tujuh cabang Budi Utomo ini (Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, Ponorogo), melahirkan beberapak keputusan, yaitu :
- Budi Utomo tidak ikut dalam kegiatan politik
- Kegiatan Budi Utomo difokuskan pada du abiding, yaitu pendidikan dan kebudayaan
- Memilih R.T.Tirtokusumo (Bupati Karanganyar) sebagai Ketua
- Menetapkan Yogyakarta sebagai pusat organisasi
Akan tetapi, dengan terpilihnya R.T.Tirokusumo sebagai ketua, maka sudah terjadi pergeseran pimpinan dari generasi muda ke generasi tua. Hal ini memunculkan dua kelompok di Budi Utomo, yaitu :
- Pihak kanan, yang rata-rata terdiri dari golongan tua. Mereka menginginkan supaya keanggotaan hanya dibatasi pada pelajar saja, tidak bergerak ke lapangan politik, dan memfokuskan ke pelajaran sekolah saja.
- Pihak kiri, yang kebanyakan golongan muda menginginkan supaya pergerakan meluas kea rah kebangsaan yang demokratis, dan memperhatikan rakyat kecil, bukan kaum priyayi saja.
Adanya dua pihak yang bertentangan membuat posisi Budi Utomo semakin meredup. Puncaknya, dr.Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari keanggotaan. Beberapa factor yang menyebabkan memudarnya Budi Utomo adalah karena Budi Utomo cenderung mementingka golongan priyayi darpada rakyat umum, lebih mementingkan kepentingan colonial daripada kepentingan Indonesia, dan menonjolnya kaum priyayi yang lebih mengutamakan jabatan.
Pada tahun 1935, Budi Utomo bergabung dengan organisasi Partai Indonesia Raya (Perindra). Sejak saat itu, eksistensi Budi Utomo semakin turun. Akan tetapi, Budi Utomo telah memiliki andil yang besar dalam mempelopori pergerakan nasional Indonesia, maka sebab itu, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Artikel Penunjang : Budi Utomo : Pengerian, Sejarah, Pembentukan
2. Sarekat Dagang Islam
Sarekat Dagang Islam dibentuk pada tahun 1911 oleh H.Samanhudi di Laweyan, Surakarta. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memakmurkan pedagang-pedagang nusantar adi bawah panji Islam agar mampu bersaing dengan pedagang-pedagang asing.
Latar belakang terbentuknya organisasi ini adalah karena H.Samanhudi melihat perlakuan tidak adil dari pemerintah colonial Belanda terhadap pedagang pribumi. Para pedagang pribumi tidak mendapat bantuan dari Belanda, sedangkan para pedagang Tionghoa mendapat bantuan pemerintah, oleh karena itu, pedagang pribumi tidak mampu bersaing dan usahanya kurang berkembang. Terbentuknya Sarekat Dagang Islam mendapat antusias yang sangat tinggi dari pedagang pribumi, jadi dalam waktu yang tidak lama, berdirilah cabang-cabang Sarekat Dagang Islam di luar kota Surakarta.
3. Sarekat Islam
Sarekat Islam merupakan bagian dari Sarekat dagang Islam. Awal mulanya, Sarekat Dagang Islam memiliki ruang lingkup keanggotaan para pedagang saja. Akan tetapi, dengan banyaknya antusiasme masyarakat pribumi untuk ikut bergabung, dank arena terkendala oleh persyaratan yang harus seorang pedagang, maka diubahlah nama Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam pada tanggal 18 September 1912. Sarekat Islam didirikan oleh beberapa tokoh seperti H.O.S.Cokroaminoto, Abdul Muis, dan Agus Salim.
SAREKAT ISLAM |
Latar belakang timbulnya Sarekat Islam adalah :
- Perlawanan kepada para pedagang asing
- Perlakuan yang tidak adil dari pemerintah colonial Belanda
- Membuat front melawan semua penghinaan kepada rakyat pribumi
- Isyarat kepada umat Islam agar menunjukkan kekuatannya.
Adapun tujuan-tujuan dibentuknya Sarekat Islam adalah sebagai berikut :
- Mengembangkan keterampilan dan jiwa perdagangan
- Membantu sesama pedagang yang mengalami kesukaran
- Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang Islam
- Menggalang persatuan dan kesatuan umat Islam
- Memberikan pengajaran dan semua yang mempercepat majunya umat Islam
Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur jenderal Idenburg untuk membahas suatu payung hokum yang menaungi Sarekat Islam. Akan tetapi, Gubernur Jenderal Idenburg tidak memberikan naungan hukum untuk SI dibawah pimpinan H.O.S.Cokroaminoto, malah SI cabang-cabang yang diberikan naungan hukum. Hal ini merupakan taktik Belanda untuk memecah belah SI.
Perpecahan pun mulai mincul di tubuh SI. Bermula dari perbedaan paham antara Semaun yang memiliki paham Sosialis dengan H.O.S. Cokroaminoto yang berpaham Kapitalisme. Menurut Semaun, bergandeng dengan kapitalis adalah haram. Dan pada kongres SI tahun 1921, dibuatlah aturan bahwa anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi lain, terutama organisasi yang berpaham komunis. Akhirnya, SI pecah menjadi dua bagian, yaitu :
- SI merah, yang merupakan SI dibawah pimpinan Semaun yang berhaluan sosialis dan komunis dan berpusat di Madiun, Jawa Timur. Terakhir, Si merah berubah nama menjadi Sarekat Rakyat yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).
- SI putih, yaitu SI dibawah kepemimpinan H.O.SCokroaminoto, Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta. Dalam kongres di Madiun, SI putih berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). lalu pada kongres tahun 1927, PSI berubah nama kembali menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
4. Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo) bekerja sama dengan dr.Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partij merupakan organisasi pertama yang menanamkan wawasan kebangsaan atau nasionalisme. Tujuannya pun sangat jelas, yaitu mengembangkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia, dan keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, ras, dan agama.
ORGANISASI INDISCHE PARTIJ |
Adapun Indische Partij merupakan organisasi yang berdiri diatas paham kebangsaan, hal ini dapat dilihat dari rumusan cita-cita organisasi ini, diantaranya :
- Memberantas keosmbongan sosial dalam pergaulan
- Memberantas kebencian antar agama
- Meresapkan cita-cita Hindia (Indonesia)
- Memperbesar pengaruh pro-Hindia di pemerintahan
- Berusaha mendapatkan persamaan hak bagi orang Hindia
- Memperkuat ekonomi bagi orang Hindia
Pada tahun 1913, terdapat pelaksanaan perayaan 100 tahun pembebasan Belanda dari Perancis. Belanda meminta rakyat Indonesia untuk ikut turut serta dalam memeriahkan acara tersebut. Namun, tiga serangkai ini menolak ajakan tersebut. Suwardi Suryaningrat menulis artikel yang berjudul Als Ik een Nederlander was (Andai Aku Belanda) yang dimuat dalam harian DeExpress. Di amengecam Belanda dan mengatakan bahwa bagaimana mungkin bangsa terjajah merayakan perayaan kemerdekaan penjajah. Maka dari itu, Indische Partij dianggap radikal oleh pemerintah Belanda, sehingga ketiga tokohnya ditangkap dan diasingkan ke Belanda.
Akan tetapi, perjuangan belum berakhir sampai disitu, ketiga tokoh tersebut masih melanjutkan perjuangannya. Douwes Dekker melanjutkan perjuangan lewat politik, Suryadi Suryaningrat melanjutkan perjuangan lewat jalur pendidikan, dan dr.Cipto Mangunkusumo masih tetap melawan penjajah di dalam penjara. Indische Partij pun dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tanggal 4 Mei 1913.
5. Perhimpunan Indonesia (PI)
Organisasi ini lahir pada tahun 1908 yang merupakan perkumpulan politik yang didukung oleh pelajar-pelajar Indonesia di Belanda. Pelopor berdirinya organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Pada mulanya, Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging yang berwatak sosial dan non-politik. Lalu pasca Perang Dunia 1, Indische Vereeniging mulai tumbuh jiwa-jiwa politik melalui anggotanya yang terpengaruh ideology revolusioner. Dan pada tahun 1922, Indische Vereeniging berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
ORGANISASI PERHIMPUNAN INDONESIA |
Perhimpunan Indonesia berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Mereka juga menerbitkan majalah yang berjudul Hindia Putera yang di kemudian hari berubah nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada tahun 1927, tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia ditangkap dan dijebloskan ke penjara di Den Haag, Belanda. Namun, Moh.Hatta membuat pembelaan sehingga menjadikan mereka terbebas dari hukuman.
6. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai Nasional Indonesia merupakan organisasi politik yang dibentuk oleh Ir.Soekarno dan Tjipto Mangunkusumo pada tanggal 4 juli 1927. Awalnya, PNI bernama Perserikatan Nasional Indonesia, hingga pada kongres pertama di Bandung pada tanggal 4 Juli 1928, berubah nama mkenjadi Partai Nasioanl Indonesia.
PARTAI NASIONAL INDONESIA |
Tujuan dari dibentuknya organisasi ini adalah untuk mencapai Indonesia merdeka. Setelah berubah nama menjadi PNI, turut mempertegas program kerjanya yaitu bahwa kemerdekaan politik harus terlebih dahulu didapatkan sebelum melangkah ke pembangunan nasional.
Dalam setiap kegiatannya, PNI menebarkan semangat nasionalisme pada rakyat Indonesia. Maka dari itu, hal tersebut membuat pemerintah Beleanda gusar dan khawatir, sehingga Ir.Soekarno dan kawan-kawan ditangkap oleh Belanda pad atanggal 29 Desember 1929 dengan tuduhan akan mengadakan pemberontakan. Namun dalam persidangan di bandung, Soekarno menyampaikan pembelaannya dengan judul “Indonesia Menggugat”, dan pengadilan pun tidak dapat membuktikan tuduhan. Namun, mereka tetap dijatuhi hukuman penjara.
7. Partai Komunis Indonesia (PKI)
Berdirinya Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak lepas dari ajaran Marxisme yang dibawa dan diajarkan oleh Sneevliet. Sneevliet bersama dengan teman-temannya seperti Bransteder, H.W.Dekker, dan P.Bersgsma awalnya mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. PKI sendiri didirikan pada tanggal 23 Mei 1920.
PARTAI KOMUNIS INDONESIA |
Tokoh-tokoh Indonesia yang tergabung di dalam PKI adalah Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain. Adanya politik infiltrasi yang dijalankan oleh PKi menjadikan PKI semakin kuat. Politik infiltrasi buktinya telah mampu membuat organisasi seperti Sarekat Islam terpecah belah. Organisasi ini makin kuat dengan kembalinya Darsono dari Moskow pada Februari 1923.
Pada tanggal 19 November 1923, PKI mengadakan pemberontakan di daerah Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akan tetapi, dengan kondisi internal organisasi yang masih kacau serta kondisi massa yang tidak siap, maka pemberontakan ini menjadi lading korban internal PKI yang sangat banyak. PKI pun dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah kolonial. Namun, tokoh-tokoh PKI tetap mengadakan propaganda-propaganda bagi rakyat demi melawan pemerintah kolonial.
8. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
Organisasi ini adalah sebuah organisasi yang anggotanya merupakan organisasi-organisasi perjuangan lain yang telah ada di Indonesia, seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo, Sumatranen Bond, PNI, Pasundan, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia.
PPKI |
PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17-18 Desember 1927 dan memiliki tujuan yaitu :
- Mengembangkan persatuan Indonesia
- Menyatukan organisasi-organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan
- Menghindari segala macam perselisihan
Namun, PPPKI tidak berlangsung lama dikarenakan oleh beberapa factor, seperti gaya pergerakan masing-masing organisasi yang berbeda, kurangnya kontrol pusat terhadap aktivitas daerah, dan masing-masing anggota lebih mementingkan kepentingan kelompoknya.
9. Organisasi Keagamaan
Organisasi keagamaan yang pertama sekali berdiri adalah Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H.Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. Selain Muhammadiyah, organisasi lainnya yang muncul di Indonesia adalah :
- Jong Islamienten Bond, yang berdiri pada tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta
- Nadhlatul Ulama (NU), yang berdiri padatanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur oleh K.H.Hasyim Muzadi
- Nadhlatul Wathan, yang berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur
10. Organisasi Pemuda
Setelah terjadinya perpecahan di tubuh Budi Utomo antara golongan tua dan golongan muda, maka banyak anak muda yang keluar dan mendirikan organisasi lain. Pada tanggal 7 Maret 1915 di Batavia, berdirilah Trikoro Darmo yang didirikan oleh R.Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi.
Trikoro Darmo merupakan organisasi yang keanggotaannya terdiri dari para pelajar sekolah menengah yang berasal dari jawa dan Madura. Organisasi ini memiliki tujuan dasar untuk memperkuat Jawa Raya dengan jalan memperkokoh rasa persatuan antara pemuda-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
Sejalan dengan munculnya Trikoro Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java, muncullah organisasi pemuda lain yang bercorak kedaerahan, seperti Jong Sumatra Bond, Pasundan, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Selebes, Jong Batak, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, Timorees Verbond, dan lain-lain. Walaupun organisasi ini bersifat kedaerahan, tetapi dalam prakteknya tetap membawa gerakan nasionalisme Indonesia.
11. Organisasi Wanita
Di samping kaum pemuda, kaum wanita juga tak mau ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini di Jepara, Jawa Timur dengan mendirikan Sekolah Kartini. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan untuk memberi pengajaran, penerangan dan bantuan dana bagi wanita, mempertinggi sikap nasionalisme, dan melenyapkan tindakan malu-malu yang melampaui batas.
Lalu, terdapat juga Perkumpulan Kautamaan Istri yang didirikan pada tahun 1913 di Tasikmalaya, dan menyusul di tempat-tempat lain di Indonesia. Tokoh Perkumpulan Kautamaan Istri yang terkenal adalah Raden Dewi Sartika.
Di Yogyakarta, pada tahun 1912 didirikan Sopa Tresna, yaitu sebuah perkumpulan wanita yang bernafaskan Islam, yang kemudian pada tahun 1914, bergabung menjadi bagian dari wanita Muhammadiyah yang bernama Aisyah. Selain itu, di Yogyakarta juga terdapat Wanita Utomo yang mulai memberikan wanita hak-hak emansipasi.
Di minahasa, terdapat seorang tokoh wanita yaitu Ibu Maria Walanda Maramis. Beliau mendirikan perkumpulan yang bernama Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917, dan pada kegiatannya mendirikan sekolah kepandaian putri.
Sebenarnya, masih banyak organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia yang tumbuh dan berkembang. Mereka dengan gigih memperjuangkan semnagat nasionalisme kepada para anggotanya. Organisasi tersebut seperti Partai Indonesia (Parindo), Partai Indonesia Raya (Perindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), Gabungan Politik Indonesia (GAPI), dan lain-lain.
Posting Komentar untuk "Organisasi - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia"