Beda Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak sama-sama merupakan trigliserida atau trigliserol. Perbedaanya adalah lemak padatemperatur kamar berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Kalu kita makan jeroan atau bagian tubuh hewan yang berlemak, itu adalah lemak. Lemak umumnya terdapat pada hewan.Sedangkan trigliserida yang berasal dari tumbuhan, misalnya minyak kelapa sawit, umumnya adalah minyak. Oleh karena itu kita sering mendengan istilah lemak hewani (lemak pada seperti lemak sapi) dan lemak nabati (minyak seperti minyak kelapa sawit, minyak jagung).
Minyak dan lemak adalah termasuk golongan lipid. Lipid itu adalah gabungan dari asam lemak dan gliserol. Jadi kalau kita menghidrolisis lipid (lemak atau minyak) maka ia akan terurai kembali menjadi komponen-komponen pembentuknya.
Asam lemak dari lipid adalah jenis asamkarboksilat, umumnya memiliki rantai karbon yang panjang dan tidak bercabang. Untuk penamaannya ada dua cara yang biasa digunakan. Cara pertama adalah dengan menganggap minyak dan lemak merupakan turunan dari asam-asam lemak. Misalnya lemak yang dibentuk oleh asam stearat dan gliserol dinamai tristearin atau lemak yang dibentuk dari asam palmitat dengan gliserol dinamai palmitin.
Cara kedua adalah menamai lemak atau minya sesuai nama ester.Karena sebenarnya lemak dan minyak itu terbentuk dari reaksi yang mirip dengan reaksi esterifikasi, yaitu antara gliserol (polihidroksi) dengan asam karboksilat (asam lemak). Seperti tripalmitin dinamai gliseril tristearat.
Contoh reaksi hidrolisis lipid adalah sebagai berikut :
Selain dari asam-asam karboksilat rabtai panjang, asam lemak juga bisa diperoleh dari lilin seperti dari lilin lebah.
Umumnya lemak dan minya yang terdapat dialam, tidak sesederhana seperti lemak dan minyak yang kita sebutkan diatas. Umumnya lemak dan minya ada dalam bentuk campuran yang artinya ketiga bagian asamlemaknya tidaklah sama.
Misalnya minyak jagung, mengandung asam palmitat sebanyak 10%, asam stearat 5 %, asam oleat 10% dan asam linoleat 38 %. Atau mentega yang sering kita gunakan untuk memasak mengandung 25 % asam plamitat, 10 % stearat dan 35 % oleat.
Perhatikanlah tabel berikut dibawah ini yang menunjukkan asam lemak yang biasa terkandung dalam lemak atau minyak.
Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemah ada yang bersifat jenuh dan ada pula yang bersifat tidak jenuh. Yang jenuh,semua ikatan C – C nya adalah tunggal, sementara yang tak jenuh ada ikatan rangkapnya. Asam lemak yang paling banyak terkandung dalam hampir semua jenis lemak atau minyak adalah asam oleat, yang memiliki satu buah ikatan rangkap. Lipid yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap padaasam lemaknya adalah tidak lazim ditemukan, dan biasanya terdapat dalam minyak nabati dengan nama polyunsaturated.
Asam lemak jenuh biasanya memiliki struktur yang zig-zag sehingga asam lemak yang satu bisa cocok dengan asam lemak lain. Oleh karena itu gaya Van der Waals nya besar sehingga lemak akan berwujud padat karena lemak banyak mengandung asam lemak tak jenuh.
Sedangkan minyak yang tersusun atas asam lemak tak jenuh, umumnya berwujud cair. Hal ini disebabkan karena ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh memiliki konfigurasi cis yang mengakibatkan molekulnya tidak bisa membentuk struktur zig-zag yang rapat, bahkan cenderung melingkar. Akibatnya gaya tarik Van der Waals nya kecil sehingga ia berwujud cair.
Minyak dan lemak keduanya sama sama memiliki titik leleh yangrendah, tipikal senyawa organik. Selain itu lemak dan minya juga tidak larut didalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organic nonpolar seperti dalam senyawa hidrokarbon atau dietil eter.
Minyak dan lemak adalah termasuk golongan lipid. Lipid itu adalah gabungan dari asam lemak dan gliserol. Jadi kalau kita menghidrolisis lipid (lemak atau minyak) maka ia akan terurai kembali menjadi komponen-komponen pembentuknya.
Asam lemak dari lipid adalah jenis asamkarboksilat, umumnya memiliki rantai karbon yang panjang dan tidak bercabang. Untuk penamaannya ada dua cara yang biasa digunakan. Cara pertama adalah dengan menganggap minyak dan lemak merupakan turunan dari asam-asam lemak. Misalnya lemak yang dibentuk oleh asam stearat dan gliserol dinamai tristearin atau lemak yang dibentuk dari asam palmitat dengan gliserol dinamai palmitin.
Cara kedua adalah menamai lemak atau minya sesuai nama ester.Karena sebenarnya lemak dan minyak itu terbentuk dari reaksi yang mirip dengan reaksi esterifikasi, yaitu antara gliserol (polihidroksi) dengan asam karboksilat (asam lemak). Seperti tripalmitin dinamai gliseril tristearat.
Contoh reaksi hidrolisis lipid adalah sebagai berikut :
Nah,dapat kalian lihat bahwa untukmembuat satu buah lemak atau minyak dibutuhkan satu buah molekul gliserol dan 3 buah asamlemak.
Selain dari asam-asam karboksilat rabtai panjang, asam lemak juga bisa diperoleh dari lilin seperti dari lilin lebah.
Umumnya lemak dan minya yang terdapat dialam, tidak sesederhana seperti lemak dan minyak yang kita sebutkan diatas. Umumnya lemak dan minya ada dalam bentuk campuran yang artinya ketiga bagian asamlemaknya tidaklah sama.
Misalnya minyak jagung, mengandung asam palmitat sebanyak 10%, asam stearat 5 %, asam oleat 10% dan asam linoleat 38 %. Atau mentega yang sering kita gunakan untuk memasak mengandung 25 % asam plamitat, 10 % stearat dan 35 % oleat.
Perhatikanlah tabel berikut dibawah ini yang menunjukkan asam lemak yang biasa terkandung dalam lemak atau minyak.
Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemah ada yang bersifat jenuh dan ada pula yang bersifat tidak jenuh. Yang jenuh,semua ikatan C – C nya adalah tunggal, sementara yang tak jenuh ada ikatan rangkapnya. Asam lemak yang paling banyak terkandung dalam hampir semua jenis lemak atau minyak adalah asam oleat, yang memiliki satu buah ikatan rangkap. Lipid yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap padaasam lemaknya adalah tidak lazim ditemukan, dan biasanya terdapat dalam minyak nabati dengan nama polyunsaturated.
Asam lemak jenuh biasanya memiliki struktur yang zig-zag sehingga asam lemak yang satu bisa cocok dengan asam lemak lain. Oleh karena itu gaya Van der Waals nya besar sehingga lemak akan berwujud padat karena lemak banyak mengandung asam lemak tak jenuh.
Sedangkan minyak yang tersusun atas asam lemak tak jenuh, umumnya berwujud cair. Hal ini disebabkan karena ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh memiliki konfigurasi cis yang mengakibatkan molekulnya tidak bisa membentuk struktur zig-zag yang rapat, bahkan cenderung melingkar. Akibatnya gaya tarik Van der Waals nya kecil sehingga ia berwujud cair.
Minyak dan lemak keduanya sama sama memiliki titik leleh yangrendah, tipikal senyawa organik. Selain itu lemak dan minya juga tidak larut didalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organic nonpolar seperti dalam senyawa hidrokarbon atau dietil eter.
Posting Komentar untuk "Beda Lemak dan Minyak"