Magma : Pengertian, Proses Terbentuk, Komposisi, Jenis
A. PENGERTIAN MAGMA
Magma adalah batuan cair atau semi cair yang terletak di kamar atau dapur magma di bawah lapisan kerak bumi. Magma adalah cairan yang dinamis (dapat bergerak) dengan suhu mencapai 700 – 1300 derajat celcius. Magma dapat mengalami perubahan menjadi bentang alam baru yang berbeda. Perubahan ini dapat terjadi secara fisika atau kimia sesuai dengan lingkungan yang dilewatinya selama ia bergerak. Magma yang keluar dari gunung berapi disebut lava.
B. PROSES TERBENTUKNYA MAGMA
Magma terbentuk akibat terjadinya pertemuan antara dua lempeng litosfer. Interaksi antar lempeng ini akan menimbulkan gaya gesekan, hasilnya terjadi peningkatan suhu dan juga peningkatan tekanan padaarea tersebut. Kemudian gesekan ini juga akan menyebabkan adanya air dari sedimen-sedimen samudera-samudera. Nah karena Akibat adanya peningkatan suhu, tekanan, dan cairan akan terjadi peleburan yang menghasilkan magma.
Karena suhunya yang sangat tinggi magma dapat melelehkan komponen di sekitarnya, berikut adalah pelelehan yang dapat disebabkan karena magma, yaitu :
1. Decompression Melting
Decompression melting merupakan melelehnya material di atas mantel bumi akibat material panas naik ke atas karena proses konveksi panas. Sesuai dengan hukum fisika, tekanan berbanding lurus dengan titik lebur. Dekompresi (penurunan tekanan) akan membuat lapisan material yang solid meleleh karena titik leburnya juga menurun. Decompression melting sering terjadi pada kawasan divergen dimana lempeng tektonik saling terpisah sehingga magma di bawahnya bergerak mengisi ruang kosong hasil perpisahan tersebut dan membeku membentuk lapisan kerak bumi baru.
2. Transfer Panas
Ketika enerti panas dari magma merajah lapisan kerak bumi yang dingin, maka panas tersebut akan tertransfer ke sekelilingnya, sehingga batu tersebut juga meleleh membentuk magma.
3. Flux Melting
Flux melting terjadi saat air dan karbondioksida ditambahkan pada batuan. Akibatnya kedua senyawa ini akan melelehkan batuan tersebut dan menciptakan magma baru.
C. KOMPOSISI MAGMA
99% dari magma terdiri dari 10 unsur kimia, yaitu silikon (Si), Titanium (Ti), Alumunium (Al), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan oksigen. Tentang kelimpahannya, secara umum, SiO2 adalah yang paling banyak, menyusun lebih dari 50 % berat magma. Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 % berat magma, dan sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat magma. Pada kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur tersebut sangat bervariasi, tergantuk pada karakter komposisi magma.
D. KLASIFIKASI MACAM MACAM JENIS MAGMA
Berdasarkan kandungan SiO2 (Silikat dioksida)nya terdapat 3 jenis magma, yaitu :
- Magma Basaltik, merupakan magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 45 – 55%, kandungan Fe dan Mg tinggi serta kandungan K dan N rendah.
- Magma Andesitik, merupakan magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 55 – 65%, kanudngan Fe, Mg, Ca, Na, dan K Menengah.
- Magma Riolitik, merupakan magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 65 – 75%, kandungan Ge Mg dan Ca rendah, serta kandungan K dan Na tinggi.
E. PERGERAKAN MAGMA
Seperti yang telah kami jelaskan di atas, magma merupakan batuan cair atau semi padat yang bersifat dinamis (dapat bergerak), secara umum terdapat 2 pergerakan Magma, yaitu :
1. Intrusi Magma
Intrusi magma adalah proses penerobosan magma melalui retakan atau celah lapisan permukaan litosfer, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma biasanya terjadi karena peningkatan tekanan dari gas penyusun magma itu sendiri.
- Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), merupakan magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
- Lakolit, merupakan magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
- Gang (korok), merupakan batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
- Diatermis, merupakan lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
- Secara lebih rinci, intrusi magma akan menghasilkan berbagai macam bentuk, yaitu :
STRUKTUR YANG TERBENTUK AKIBAT INTRUSI MAGMA |
2. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma merupakan keluarnya magma dari dalam perut bumi menuju permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan proses yang biasanya sering kita sebut letusan gunung api. Proses ini dapat terjadi karena adanya celah, retakan atau lubang yang mengarah ke permukaan bumi ditambah peningkatan oleh gas penyusun magma tersebut. Ekstrusi magma dapat terjadi di darat ataupun di laut.
Ekstrusi magma dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Ekstrusi Linear
Ekstrusi Linear terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi Areal
Ekstrusi Areal terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi Sentral
Ekstrusi Sentral terjadi ketika magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
F. KAMAR (DAPUR) MAGMA
Tempat berkumpulnya magma disebut kamar atau dapur magma. Karmar magma ini terletak jauh di bawah permukaan bumi. Kamar magma ini terdiri dari banyak lapisan magma dengan kerapatan yang berbeda beda. Magma dengan kerapatan paling rendah akan naik ke atas, sedangkan magma yang paling pada akan tenggelam di dasar kolam. Dalam waktu jutaan tahun, kamar magma dapat membeku membentuk batuan beku yang sangat besar. Apabila magma bergerak keluar dari dapurnya akan terjadi meletusnya gunung berapi. Biasanya satu kamar magma memiliki lebih dari satu gunung berapi.
Posting Komentar untuk "Magma : Pengertian, Proses Terbentuk, Komposisi, Jenis"